Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2025

Kenapa Rupiah Melemah? Ini Dampak Melemahnya Nilai Tukar dan Kebijakan Pemerintah

Beberapa bulan terakhir, masyarakat Indonesia kembali dibuat waspada dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Fenomena ini menjadi sorotan karena berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan sehari-hari, mulai dari harga barang impor, biaya pendidikan di luar negeri, hingga biaya produksi industri. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab melemahnya rupiah, dampaknya terhadap perekonomian nasional, serta kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menstabilkan kondisi ini. Mengapa Nilai Tukar Rupiah Melemah? Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bersifat fluktuatif dan dipengaruhi oleh banyak faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pada awal 2025, rupiah sempat menyentuh angka di atas Rp16.000 per USD, level yang cukup mengkhawatirkan. Beberapa faktor utama yang menyebabkan pelemahan ini antara lain: Kebijakan Suku Bunga The Fed (Bank Sentral AS): Ketika Federal Reserve menaikkan suku bunga, investor global cenderung ...

Alasan Kenapa Aku Memulai Blog: Cerita Jujur dari Seorang Penulis Pemula

Beberapa tahun yang lalu, aku tidak pernah membayangkan bahwa aku akan menulis blog secara konsisten. Bahkan, aku sempat berpikir, "Siapa juga yang mau baca tulisan aku?" Tapi sekarang, meski belum banyak yang membaca atau memberi komentar, blog ini telah menjadi rumah kecil untuk pikiranku—tempat aku bisa jujur, belajar, dan tumbuh. Tulisan ini adalah refleksi. Tentang bagaimana dan kenapa aku memulai blog ini. Tentang apa yang membuat aku bertahan. Dan tentang harapan-harapan kecil yang aku tanam lewat setiap postingan. Awal Mula: Dari Kegelisahan dan Pencarian Diri Semua bermula dari rasa gelisah. Waktu itu aku sedang merasa tersesat—bingung dengan arah hidup, sering membandingkan diri dengan orang lain, dan terlalu sibuk menyenangkan ekspektasi orang lain. Aku suka menulis sejak dulu, tapi belum pernah benar-benar menyalurkannya secara serius. Sampai suatu hari, aku membaca tulisan blog seseorang yang begitu sederhana namun menyentuh. Ia bercerita tentang hidupnya, k...

Cara Konsisten Menulis: Tips Mulai dan Bertahan Tanpa Perfeksionis

Pernah nggak sih kamu ngerasa semangat banget waktu awal pengen mulai nulis, tapi seminggu kemudian malah lupa kalau punya blog? Atau pernah buka laptop, niatnya nulis, tapi malah scroll TikTok dua jam? Yup, aku juga. Dan itu normal banget. Sebagai orang yang suka nulis tapi sering banget overthinking duluan sebelum mulai, aku sadar satu hal: kunci dari konsistensi itu bukan tentang selalu termotivasi, tapi tentang tetap jalan walaupun nggak sempurna. 1. Kenapa Susah Konsisten Nulis? Konsistensi dalam nulis itu nggak sesimpel kelihatannya. Banyak banget hambatan kecil yang kalau ditumpuk, bisa jadi alasan buat berhenti. Contohnya: “Tulisan aku jelek banget, malu ah publish.” “Kayaknya belum layak dibaca orang.” “Belum ada yang baca juga, buat apa nulis?” Padahal, semua penulis—bahkan yang sekarang udah terkenal—pernah ngerasa kayak gitu. Kita cuma ngelihat hasil akhirnya aja, tapi lupa kalau mereka juga pernah mulai dari tulisan yang acak-acakan. 2. Nggak Harus Sempurna...

Cara Bangkit Saat Ngerasa Ketinggalan dari Teman-Teman

Pernah nggak sih ngerasa semua orang di sekitar kamu udah jauh banget ? Ada yang udah kerja, ada yang menang lomba sana-sini, ada juga yang feed-nya penuh pencapaian—sementara kamu ngerasa stuck di titik yang sama. Ngerasa kayak ketinggalan kereta, padahal kamu juga udah berusaha semampunya. Tenang, kamu nggak sendiri. Aku juga pernah (dan kadang masih) ngerasa gitu. Tapi selama proses jatuh-bangun itu, aku belajar beberapa hal yang bikin aku bisa bangkit lagi. Dan mungkin, ini juga bisa bantu kamu. 1. Ingat: Hidup Bukan Perlombaan Kita sering kejebak mindset kompetisi. Padahal, hidup tuh bukan soal siapa yang duluan lulus, siapa yang cepat dapat kerja, atau siapa yang paling sering menang lomba. Semua orang punya timeline -nya masing-masing. Dan kamu nggak harus buru-buru cuma karena orang lain udah “sampai” duluan. Nggak apa-apa kalau kamu butuh waktu lebih lama. Yang penting kamu tetap jalan. 2. Bandingin Diri Sama Diri yang Dulu, Bukan Sama Orang Lain Kalau kamu mau bandingin ...

5 Hal yang Aku Pelajari Selama Kuliah di Survei Pemetaan dan Informasi Geografis

  5 Hal yang Aku Pelajari Selama Kuliah di SPIG Nggak kerasa, udah lebih dari setengah perjalanan kuliahku di Program Studi Survei Pemetaan dan Informasi Geografis (SPIG). Dulu aku masuk SPIG dengan rasa penasaran, campur bingung, dan jujur aja… agak takut juga. Tapi selama kuliah, aku belajar banyak hal—bukan cuma soal peta dan pengukuran, tapi juga soal diri sendiri. Jadi, di artikel ini aku mau sharing 5 hal paling berkesan yang aku pelajari selama jadi mahasiswa SPIG. 1. Teknik Pengukuran Itu Nggak Sesimpel Kelihatannya Waktu pertama kali pegang alat ukur kayak waterpass atau total station, aku mikir: “Oh, cuma ukur doang?” Tapi ternyata, proses di baliknya ribet juga! Ada perhitungan, kalibrasi alat, sampai kondisi lapangan yang kadang nggak bersahabat. Tapi di situlah aku belajar pentingnya precision , sabar, dan kerja tim. Karena satu titik yang salah, bisa ngaruh ke semua hasil. 2. SIG (Sistem Informasi Geografis) Lebih dari Sekadar Peta Awalnya aku kira SIG itu cuma s...

Tips Lolos Beasiswa, Kisah Perjuangan Mendapatkan Beasiswa

Jujur, dulu aku sering banget ngerasa minder. Lihat teman-teman yang lebih jago, lebih aktif, lebih pintar, dan kayaknya hidup mereka tuh “udah tau banget mau ke mana”. Sementara aku? Masih cari arah. Kadang overthinking soal skill yang aku punya, kadang ngerasa semua orang udah lari, aku masih jalan. Tapi entah kenapa, dalam hati aku tahu — aku juga pengin punya cerita. Waktu itu aku iseng daftar beasiswa. Coba-coba. Nggak berharap apa-apa. Tapi ternyata prosesnya bikin aku belajar banyak hal tentang diriku sendiri. Tentang bagaimana menulis esai dengan jujur. Tentang menyusun portofolio dengan segala pencapaian kecil yang selama ini aku anggap remeh. Nggak berhenti di situ. Aku mulai berani ikut lomba. Dari tingkat kampus, regional, sampai nasional dan internasional. Kadang menang, kadang kalah. Tapi tiap lomba ngasih pelajaran baru — soal kerja tim, soal riset, soal presentasi, dan soal belajar menerima hasil. Yang paling berkesan? Bukan waktu menang. Tapi waktu sadar bahwa aku...

Selamat datang di Grapein

Sebuah blog yang mungkin terlihat random, tapi sebenarnya punya benang merah dari banyak pengalaman hidup — mulai dari review film, catatan harian, cerita perjuangan kuliah, hingga momen-momen besar yang diam-diam berhasil aku taklukkan. Aku nggak pernah benar-benar tahu harus mulai dari mana atau menulis tentang apa. Aku juga masih sering bingung soal tujuan, skill, atau apa yang sebenarnya pantas dibagikan. Tapi satu hal yang aku yakini: cerita-cerita yang pernah aku alami, entah sepele atau besar, tetap punya nilai. Setidaknya buat aku sendiri — dan mungkin, buat kamu yang membaca ini. Di blog ini, kamu mungkin akan menemukan: Cerita perjuangan menyelesaikan kuliah sambil bertanya-tanya, “Ini semua akan berakhir kapan?” Tips dan pengalaman mencari beasiswa, hingga akhirnya bisa bilang “Aku awardee!” Perjalanan ikut lomba nasional hingga internasional, plus sedikit behind-the-scenes dan rasa gugupnya. Momen-momen menerima dukungan dari kampus, yang kadang datang tepat w...

Resep Hidup Berkualitas

  Pagi ini aku bangun bisa lebih awal tepatnya pukul lima pagi lebih 12 menit. Aku bangun dan mengambil air wudhu untuk menunaikan sholat subuh dan setelah selesai sholat subuh aku membaca al-qur'an, rasa beda kalau setelah sholat tidak membaca al-qur'an seperti ada yang kurang. Nah, setelah membaca al-qur'an selesai aku lanjut membaca buku yang sudah ku pinjam di Ipusnas yang berjudul " you do you" yang di tulis oleh kak felixandro Ruby, dari membaca buku ini aku menemukan informasi baru mengenai cara mengenal diri sendiri, tipe belajar, belajar menjadi expert dibidangnya hanya perlu mencari jam pintar dan jam bodoh. Aku merasakan kalau jam bodoh ku berada di jam 06.00 - 09.30 WIB padahal orang lain dijam segitu sangatlah produktif dan terus bekerja, sayanya bagiku tidak jika aku terus berdiam diri dikosan. Nampaknya aku ingin keluar namun aku belum memiliki sepatu yang nyaman untuk dipakai keluar jadi ku tetap memilih diam dikamar kos saja. Ini adalah hal yang t...