Jujur, dulu aku sering banget ngerasa minder.
Lihat teman-teman yang lebih jago, lebih aktif, lebih pintar, dan kayaknya hidup mereka tuh “udah tau banget mau ke mana”. Sementara aku? Masih cari arah. Kadang overthinking soal skill yang aku punya, kadang ngerasa semua orang udah lari, aku masih jalan.
Tapi entah kenapa, dalam hati aku tahu — aku juga pengin punya cerita.
Waktu itu aku iseng daftar beasiswa. Coba-coba. Nggak berharap apa-apa. Tapi ternyata prosesnya bikin aku belajar banyak hal tentang diriku sendiri. Tentang bagaimana menulis esai dengan jujur. Tentang menyusun portofolio dengan segala pencapaian kecil yang selama ini aku anggap remeh.
Nggak berhenti di situ. Aku mulai berani ikut lomba. Dari tingkat kampus, regional, sampai nasional dan internasional. Kadang menang, kadang kalah. Tapi tiap lomba ngasih pelajaran baru — soal kerja tim, soal riset, soal presentasi, dan soal belajar menerima hasil.
Yang paling berkesan? Bukan waktu menang. Tapi waktu sadar bahwa aku bisa.
Bisa jadi seseorang yang berdiri di panggung, menerima penghargaan. Bisa jadi seseorang yang diminta cerita di depan mahasiswa lain. Bisa juga jadi seseorang yang diakui kampus dan diberi dukungan penuh.
Dari situ, aku belajar satu hal penting:
Nggak harus nunggu “jadi hebat” dulu untuk berani mencoba. Kadang justru dari mencoba, kita pelan-pelan jadi versi terbaik diri sendiri.
Kalau kamu juga sedang bingung tentang masa depanmu, tentang skill yang kamu punya, atau tentang apakah kamu “pantas” ikut sesuatu…
Please, jangan tunggu sempurna.
Mulailah. Dari apa yang kamu punya sekarang.
Karena siapa tahu, beberapa bulan ke depan, kamu yang akan menulis cerita seperti ini.
—
Tulisan ini bukan untuk pamer. Tapi untuk bilang: aku juga pernah ragu, dan itu nggak apa-apa.
Kalau kamu lagi dalam prosesnya, aku harap kamu terus lanjut. Dan semoga suatu hari nanti, kamu juga bisa bangga sama diri sendiri ❤️
Comments
Post a Comment